Pendapat Syaikh Ibnu Utsaimin Kenapa Tidak Diperbolehkan Shalat Diantara Tiang, Berikut Penjelasannya Lengkap

“Dulu, pada zaman Rasulullah Shallallahu ′alaihi wa sallam, kami dilarang membuat shaf diantara tiang-tiang, dan kami jauhi tiang-tiang itu,” (HR. Ibnu Hibban).

Baca Juga: Lirik Lagu Sucat Pelat Boog Lagu Thailand yang Viral dan Trending di Media Sosial, Lengkap dengan Artinya

Untuk itu bagi jamaah yang shafnya terputus tiang, berikut yang harus dilakukan supaya shaf tidak terputus.

1. Jika jarak antara dua tiang itu panjang, misal tiang pertama mendekati ujung kanan shaf dan tiang kedua mendekati ujung kiri shaf, maka jamaah yang di ujung shaf yang terputus tiang pindah ke belakang.

2. Jika jarak antar tiang itu pendek, maka semua jamaah mundur ke shaf belakangnya.

3. Jika masjidnya sempit, sehingga semua bagian masjid harus diisi jamaah, dibolehkan bagi makmum shalat jamaah diantara shaf, karena ada hajat.

Baca Juga: Amalan yang Diperbanyak Menjelang Idul Adha, agar Pahala Dilipatgandakan, dan Kemuliaan Bagi Umat Muslim

Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya tentang hukum shalat diantara tiang, dan beliau menjawab.

“Shalat diantara dua tiang hukumnya boleh jika ruangan masjid terbatas. Namun apabila kondisinya luas maka tidak boleh sholat diantara tiang, karena hal tersebut memutus shaf shalat jamaah,” (Fatawa Arkanil Islam hlm. 310).

Dan penjelasan diatas hanya ditujukan kepada makmum. Shalat sendiri atau imam,boleh dimana saja.