Berikut teks khutbah jumat tentang meneladani sikap para pahlawan untuk menambah wawasan Anda.
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وعلى اله وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أما بعد: فيايها الإخوان، أوصيكم و نفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون، قال الله تعالى في القران الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمان الرحيم: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صدق الله
Sidang jumat yang dirahmati Allah
Marilah bersama-sama kita memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan marilah bersama-sama kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan hanya kepada Allah Azza Wajalla.
Sholawat serta salam semoga tetap curahkan kepada baginda nabi Muhammad Saw yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh dengan rahmat yaitu Addinul Islam. Pada tulisan khutbah kali ini akan diterangkan tentang Bom Bunuh Diri Bukan Jihad, Tapi Begal Agama.
Sidang jumat yang dirahmati Allah
Sebentar lagi kita akan memperingati hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, hari dimana sebagian besar rakyat Indonesia turun ke medan tempur untuk mempertahankan kemerdekaan dari tangan penjajah, hari bersejarah itu tanggal 10 November yang diabadikan sebagai Hari Pahlawan.
Pada saat itu tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran yang dahsyat di Surabaya, dengan pekikan Takbir dari Bung Tomo menggema melalui siaran Radio menggugah semangat rakyat dan para pemuda untuk berjuang dengan senjata seadanya yaitu bambu runcing.
Sedangkan dipihak lawan musuh telah menggunakan peralatan dan senjata yang sudah canggih, senjata otomatis dan meriam mereka gunakan untuk menembak para pahlawan, namun meskipun berhadapan dengan senjata canggih, tidak sedikitpun para pahlawan mundur, justeru mereka dengan pekikan Allahu Akbar semakin bergelora dengan semangat Jihad Fi Sabilillah.