Nabi lalu menjawab, kemudian ayahmu." Dari hadits di atas dapat kita pahami bahwa perumpamaan bakti kita kepada ibu dan ayah adalah 3 : 1 atau 75 persen : 25 persen.
Pertanyaan yang timbul kemudian, atas dasar apa Rasulullah SAW menggambarkan perbandingan seperti itu. Pertanyaan ini dapat kita temukan jawabannya dalam surat Luqman, ayat 14, di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami menyeru kepada manusia untuk berbuat baik kepada ibu-bapak; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan susah payah dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada ibu-bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kamu kembali.”
Dari ayat di atas, dapat kita pahami bahwa dalam hubungannya dengan proses kejadian dan kelahiran manusia ke bumi ini, ada 4 tahap penting. Fase pertama adalah tahap yang melibatkan keterlibatan dari ayah dan ibu di mana peran ayah sangat menentukan.
Dalam tahap ini, sel telur sang ibu tidak mungkin terbuahi tanpa pertemuannya dengan sperma sang ayah. Dengan kata lain tugas alamiah seorang laki-laki atau ayah adalah membuahi ovum perempuan atau ibu sehingga terjadi kehamilan yang bentuk awalnya berupa gumpalan darah yang dalam Al Qur’an surat Al-Alaq:
خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ
“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”
Jamaah sholat Jumat Rahimakumullah
Setelah selesainya tahap pertama, yakni pembuahan sel telur oleh sperma, maka tahap berikutnya atau kedua adalah masa kehamilan yang berlangsung selama kurang lebih 9 bulan.