Portal Pati - Kumpulan Ayat tentang Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dalam Al-Quran Beserta Tafsirnya.
Peristiwa Isra Miraj tertuang dalam sejumlah ayat dalam Al-Quran. Isra Miraj merupakan peristiwa yang mengisahkan dua perjalanan agung Rasulullah SAW hingga bertemu Allah SWT.
Di dalam Al-Quran peristiwa Isra Miraj dikisahkan dalam dua surah yakni Al-Isra dan An-Najm. Berikut bacaan ayat, terjemahan, hingga tafsirnya.
Ayat Isra Miraj Surah Al-Isra Ayat 1
1. Bacaan dan Terjemahan
Berikut bunyi surah Al-Isra ayat 1:
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Bacaan latin: Sub-hānallażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil-harāmi ilal-masjidil-aqshalladzī bāraknā haulahụ linuriyahụ min āyātinā, innahụ huwas-samī'ul-bashīr
Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Baca Juga: Bagaimanakah Peristiwa Isra Mikraj? Ini Penjelasan Lengkap Soal Rasulullah Melihat Allah
2. Tafsir Surah Al-Isra Ayat 1
Mengutip Tafsir Ibnu Katsir pada pembukaan ayat ini, Allah SWT memuji diri-Nya sendiri, mengagungkan kedudukan-Nya karena kekuasaan-Nya atas apa yang tidak dikuasai siapapun selain Dia. Dengan demikian tidak ada ilah (yang berhak diibadahi) selain Dia dan tidak pula ada tuhan selain Dia.
"Yang telah memperjalankan hamba-Nya" yaitu Muhammad SAW. "Pada suatu malam" yakni pada sebagian malam. "Dari Masjidil Haram" ia adalah masjid di Mekkah. "Menuju Masjidil Aqsha"yaitu Baitul Maqdis yang terletak di Iliya yang merupakan pusat para nabi dari sejak Nabi Ibrahim. Oleh karena itu mereka berkumpul di sana untuknya. Adapun Nabi Muhammad SAW menjadi imam mereka di tempat dan rumah mereka semua.
Dengan demikian, ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang imam besar dan pemimpin terdepan.
Lalu firman Allah "yang telah Kami berkahi sekelilingnya" yakni berupa berbagai tanaman dan buah-buahan. "Agar Kami perlihatkan kepadanya" yakni Nabi Muhammad. "Sebagian dari tanda-tanda Kami" yakni kebesaran Kami.
"Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat" maksudnya adalah Maha Mendengar perkataan hamba-hamba-Nya, baik yang beriman maupun kafir, perkataan yang membenarkan maupun mendustakannya. Dan Maha Melihat, sehingga Dia memberikan kepada masing-masing mereka segala yang menjadi haknya di dunia dan di akhirat.
Ayat Isra Miraj Surat An-Najm Ayat 12-18
1. Bacaan dan Terjemahan Surat An-Najm Ayat 12-18
(12) اَفَتُمٰرُوْنَهٗ عَلٰى مَا يَرٰى
Bacaan latin: afa tumārụnahụ 'alā mā yarā
Artinya: "Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang dilihatnya itu?"
(13) وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ
Bacaan latin: wa laqad ra`āhu nazlatan ukhrā
Artinya: "Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,"
(14) عِندَ سِدْرَةِ ٱلْمُنتَهَىٰ
Bacaan latin: 'inda sidratil-muntahā
Artinya: "(yaitu) di Sidratul Muntaha,"
(15) عِندَهَا جَنَّةُ ٱلْمَأْوَىٰٓ
Bacaan latin: 'indahā jannatul-ma`wā
Artinya: "Di dekatnya ada surga tempat tinggal,"
(16) اِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشٰىۙ
Bacaan latin: idz yagsyas-sidrata mā yagsyā
Artinya: "(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya,"
(17) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى
Bacaan latin: mā zāgal-baṣaru wa mā thagā
Artinya: "penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya."
(18) لَقَدْ رَاٰى مِنْ اٰيٰتِ رَبِّهِ الْكُبْرٰى
Bacaan latin: laqad ra`ā min āyāti rabbihil-kubrā
Artinya: "Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar."
2. Tafsir Surah An-Najm Ayat 12-18
Dalam ayat ke 12 Allah berfirman "Maka, apa yang kamu (kaum musyrikin Makkah) hendak membatahnya tentang apa yang telah dilihatnya?". Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Abbas: "Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain". Dia mengatakan: "Beliau melihatnya dengan mata hatinya dua kali".
Kemudian firman Allah dalam ayat 13,14 dan 15, "Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal". Ayat ini menjelaskan saat itu kali yang kedua dimana Rasulullah SAW melihat Jibril dalam bentuk yang asli seperti yang diciptakan Allah, dan itu terjadi pada malam Isra.
Firman Allah "(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya". Dijelaskan bahwa telah diuraikan dalam sejumlah hadits tentang Isra bahwa Sidratul Muntaha itu diliputi oleh para malaikat seperti burung-burung gagak, dan diliputi pula oleh cahaya Rabb.
Kemudian ayat-Nya "penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya", Ibnu Abbas berkata: "Pandangan beliau tidak ke kanan dan tidak pula ke kiri". Adapun tidak melampaui artinya Nabi Muhammad tidak melampaui batas yang diperintahkan kepadanya.
Firman Allah SWT "Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar" yakni tanda-tanda yang menunjukkan pada kekuasaan dan keagungan Kami.
***