Apa yang Harus Dibaca Saat Malam Lailatul Qadar? Baca Doa Ini di Malam Lailatul Qadar Ramadhan 1445H

- 31 Maret 2024, 03:40 WIB
Apa yang Harus Dibaca Saat Malam Lailatul Qadar? INGAT, Jangan Sampai Tinggalkan Doa Ini di Lailatul Qadar
Apa yang Harus Dibaca Saat Malam Lailatul Qadar? INGAT, Jangan Sampai Tinggalkan Doa Ini di Lailatul Qadar /

“Mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Nisa’: 99)

Ayat-ayat yang menyebutkan nama Allah “Al-‘Afuww” yang memiliki sifat pemberi maaf, sesungguhnya menunjukkan bahwa Allah senantiasa dikenal bersifat pemaaf. Senantiasa mengampuni dan memberi maaf kepada hamba-hamba-Nya, walau mereka sering berdosa kepada-Nya. Mereka sangat berhajat kepada maaf-Nya sebagaimana mereka berhajat kepada rahmat dan kemurahan-Nya. Bahkan bisa dikatakan, kebutuhan mereka kepada maaf Allah lebih daripada kebutuhan mereka kepada makan dan minum. Kenapa? Karena kalau tidak memberikan maaf kepada penduduk bumi, niscaya hancur dan binasalah mereka semua dengan dosa-dosa mereka.

Baca Juga: Jangan Sampai Keliru, Ini Perbedaan Malam Nuzulul Qur'an dan Malam Lailatul Qadar

Sifat maaf Allah adalah maaf yang lengkap, lebih luas dari dosa-dosa yang dilakukan hamba-Nya. Apalagi kalau mereka datang dengan istighfar, taubat, iman, dan amal-amal shalih yang menjadi sarana untuk mendapatkan maaf Allah. Sesungguhnya tidak ada yang bisa menerima taubat para hamba dan memaafkan kesalahan mereka dengan sempurna kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Makna Nama Allah “Al-‘Afuww”

Kalimat ‘afaa, secara bahasa –sebagaimana yang disebutkan dalam kamus- memiliki dua makna: Pertama, memberi dengan penuh kerelaan. Ini seperti kalimat, “A’thaituhu min maali ‘afwan”, maknanya: aku beri dia sebagian dari hartaku yang berharga dengan penuh kerelaan tanpa diminta. Ini seperti firman Allah Ta’ala:

وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ

“Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”.” (QS. Al-Baqarah: 219) sehingga itu dikeluarkan dengan penuh keridhaan. Wallahu a’lam.

Baca Juga: 5 Tips Mudik Anti Macet: Mudik Lebih Lancar dengan Tips Hindari Macet saat Mudik Lebaran 2024

Kedua, al-izalah (menghilangkan/menghapus). Seperti kalimat, “‘Afatir riihu al-atsara” artinya: angin telah menghilangkan/menghapus jejak. Contoh nyata terdapat dalam catatan sirah nabawiyah (sejarah perjalanan hidup Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) tentang perjalanan hijrah: Saat beliau bersembunyi di goa Tsur bersama Abu Bakar, adalah Asma’ binti Abu Bakar membawakan makanan untuk keduanya. Maka terdapat dalam catatan:

Halaman:

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah