Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Berbagai Daerah di Indonesia

- 16 April 2024, 12:09 WIB
Simak cara menghangatkan ketupat agar tidak cepat basi.
Simak cara menghangatkan ketupat agar tidak cepat basi. /YouTube/Devina Hermawan/

Rangkaian perayaan Hari Raya Idul Fitri di Dusun Kauman, Desa Payaman, Magelang diisi dengan Festival Balon Syawalan. Tradisi yang sudah berlangsung sejak tahun 1980-an tersebut diadakan untuk memperingati Syawalan atau Lebaran Ketupat. Sedikitnya ada 150 balon udara tradisional yang diterbangkan sebagai tanda Syawalan. Pelepasan balon udara dilakukan di dua tempat, yaitu di halaman depan Masjid Agung Kauman dan di lapangan dusun setempat.

Baca Juga: Bagaimana Cara Merayakan Hari Seni Sedunia 15 April 2024 'World Art Day' 

Kudus

Lebaran ketupat di daerah Kudus, Jawa Tengah lebih dikenal sebagai ‘Syawalan’, dan dirayakan dengan prosesi ‘Kirab gunungan Seribu Ketupat’. Gunungan tersebut terdiri dari susunan seribu ketupat dan ratusan lepet yang diarak dari rumah kepala desa setempat menuju Masjid Sunan Muria. Selain gunungan, masyarakat juga menggelar tradisi ziarah ke Makam Sunan Muria. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan minum air dan mencuci tangan dan kaki dengan air dari gentong peninggalan Sunan Muria. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur warga setelah menjalani puasa dibulan Ramadan.

 

Pasuruan

Jika di daerah lain Lebaran Ketupat diisi dengan festival atau acara keagaman, lain halnya di Pasuruan. Warga Desa Tambak Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan punya cara unik untuk memperingati perayaan ini, yakni dengan menggelar lomba skilot. Skilot merupakan perayaan tahunan di mana para peserta beradu cepat dengan berselancar di atas lumpur. Caranya dengan menekuk satu kaki di atas papan selancar, sedangkan kaki yang lainnya digunakan untuk mengayuh papan. Skilot sendiri berasal dari dua kata, yakni sky yang dalam bahasa Inggris berarti selancar dan cellot, bahasa Madura yang berarti lumpur. Tak hanya jadi ajang adu ketangguhan, acara ini juga menjadi tontonan dan hiburan warga sekitar.

 

Lombok

Masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Timur menyebut tradisi ini dengan nama Lebaran Topat, yang dimeriahkan dengan tradisi nyangkar. Nyangkar merupakan tradisi nenek moyang orang Sasak saat merayakan Lebaran Topat. Masyarakat Lombok akan melakukan arak-arakan cidomo hias (angkutan tradisional yang ditarik oleh kuda, semacam delman atau andong) yang mengangkut dulang berisi ketupat menuju pusat perayaan di makam Loang Baloq. Arak-arakan tersebut berangkat dengan diiringi lantunan sholawat nabi. Sesampainya di makam, masyarakat akan melakukan zikir dan doa bersama. Lalu, perayaan ini diakhiri dengan potong ketupat dan makan bersama di Taman Loang Baloq.

Halaman:

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah