Panduan Lengkap Pelaksanaan Shalat Sunnah Istisqa untuk Meminta Hujan Kepada Allah SWT

- 12 Oktober 2023, 08:45 WIB
Ilustrasi shalat istisqa
Ilustrasi shalat istisqa /Nurhandoko/PE/

Adapun yang membedakan hanyalah waktu pelaksanaan, jumlah rakaat dan rukun khutbah. Pertama, sholat istisqa’ boleh dikerjakan di semua waktu, termasuk waktu yang diharamkan untuk sholat.

Kedua, pelaksanaannya bisa dilakukan sebanyak dua rakaat atau lebih. Ketiga, takbir yang dibaca pada saat khutbah shalat ‘id, diganti dengan istighfar dengan jumlah yang sama.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Terbaru Oktober 2023 Tema Hari Santri Nasional Tentang Kelebihan & Kedudukan Seorang Santri

Urutannya adalah sebagai berikut :

  1. Imam keluar dengan masyarakat pada hari ke-4 puasa dengan memakai baju yang sederhana (yang dianjurkan adalah memakai baju compang-camping) dan penuh kekhusyuan dan penuh ketenangan di satu lapangan, kemudian Imam atau wakilnya melakukan Shalat 2 rakaat berjama’ah bersama masyarakatnya seperti dalam pelaksanaan Shalat Hari Raya.
  2. Setelah mereka melakukan Shalat, kemudian Imam berkhutbah 2 kali seperti khutbah hari raya. Hanya saja dalam khutbah ini membaca Istighfar 7 kali pada khutbah yang pertama dan membaca Istighfar 5 kali pada khutbah yang ke-2 sebagai ganti dari pembacaan Takbir dalam Khutbah hari raya.
  3. Ketika Khotib memulai Khutbah yang ke-2 dan telah berlalu 1/3 dari Kutbahnya setelah itu Khotib menghadap Kiblat dan membelakangi Jama’ah, kemudian Khotib merubah posisi Rida’-nya (Sorban yang diletakkan pada bahu) yaitu dengan meletakkan posisi yang di atas dibalik ke bawah, serta yang kanan dibalik ke kiri dan sebaliknya sebagai tanda pengharapan kepada Allah SWT agar diubahnya kondisi kemarau menjadi penuh hujan rahmat.
  4. Bagi jama’ah yang ikut serta dalam pelaksanaan Shalat Istisqa’ disunnahkan juga untuk melakukan hal demikian tersebut di atas.

Baca Juga: Contoh Naskah Doa Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2023, Singkat dan Penuh Makna Mendalam

PELAKSANAAN KHUTHBAH ISTISQA

Cara melaksanakan berkhuthbah istisqa ada sedikit berbeda dengan khuthbah J um'at atau lainnya, yakni :

  • a. Khathib disunatkan memakai selendang.
  • b. Khuthbahnya berisi anjuran supaya beristighfar dan merendahkan diri kepada Allah serta berkeyakinan, bahwa Allah akan mengabulkannya, yakni akan menurunkan hujan.
  • c. Ketika berdo'a, hendaknya mengangkat kedua tangan lebih tinggi hingga terbuka antara lengan dan badannya.
  • d. Pada khuthbah yang kedua, dikala berdo'a hendaknya khathib berpaling kekiblat artinya membelakangi ma'mum dan bersama sama semuanya berdo'a terus. Dalam berdo'a hendaknya khathib berdo'a dengan suara yang lemah menurut tekanan irama memohon. Manakala khathib berdo'a dengan suara nyaring, makmumnya pun dianjurkan mengikuti do'anya de - ngan suara nyaring pula.
  • e. Ketika berpaling ke kiblat, khathib hendaknya merobah selendangnya yang kanan ke kiri dan yang di atas ke bawah.

Lafazh istighfar ialah :

أَسْتَغْفِرُ اللهَ َالَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Artinya :
"Aku memohon ampun kepada Allâh Yang tidak ada Tuhan (Yang berhak disembah) selain Dia Yang Maha Hidup Lagi Maha berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya”

Halaman:

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah