Ini Bacaan Doa Nisfu Syaban 2024 Nanti Malam, Memohon Ampunan Dosa dan agar Allah Menetapkan Takdir Baik

- 24 Februari 2024, 15:00 WIB
Bacaan Surat Yasin 83 Ayat dibaca 3 kali saat malam Nisfu Sya'ban untuk apa saja? Simak di sini untuk penjelasan serta bacaan lengkapnya.
Bacaan Surat Yasin 83 Ayat dibaca 3 kali saat malam Nisfu Sya'ban untuk apa saja? Simak di sini untuk penjelasan serta bacaan lengkapnya. /Pixabay/Fauzan My

Portal Pati - Ini Bacaan Doa Nisfu Syaban 2024 Nanti Malam, Memohon Ampunan Dosa dan agar Allah Menetapkan Takdir Baik

Untuk menambah pahala dalam hidup ini perbanyaklah mengerjakan ibadah sebagaimana dianjurkan dalam agama islam.

Nah, di bulan Syaban ini jangan lewatkan sejumlah amalan yang bisa mengampuni segala dosa.

Baca Juga: Bacaan Doa Buka Puasa Nisfu Syaban: Arab, Latin, dan Artinya

Berikut inilah bacaan doa Nisfu Syaban, lengkap beserta artinya.

Menjelang Ramadhan 2024 terlebih dahulu umat muslim menyambut Nisfu Syaban.

Nisfu Syaban diperingati setiap tanggal 15 Syaban. Tahun ini jatuh pada 24 Februari 2024 Nanti Malam.

Pada bulan Syaban 1445 H tahun ini Nisfu Syaban akan jatuh pada Sabtu 24 Februari 2024 malam.

Bagi sebagian muslim, Nisfu Syaban menjadi momen untuk memperbanyak amalan ibadah.

Satu di antara amalan yang dapat dikerjakan di Nisfu Syaban adalah berdoa.

Bagi sebagian muslim diyakini bahwa pada Nisfu Syaban amalan-amalan diangkat.

Allah SWT juga membuka pintu rahmat untuk mengampuni dosa bagi siapa pun yang memohon kepada-Nya, kecuali orang-orang musyrik.

Hal ini sebagaimana terkandung dalam hadis riwayat Abu Bakar, Nabi Muhammad SAW bersabda:

ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء

“(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam Nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).

 

 

Oleh karena itu, sahabat muslim dapat memanfaatkan momen ini untuk membaca doa Nisfu Syaban.

Berikut bacaan doa Nisfu Syaban

Untuk mendapatkan malam pengampunan dosa tersebut, tentu umat muslim perlu membaca doa malam Nisfu Syaban.


اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ.
اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.

Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât.

Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.

Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.

Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’

Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."

Selain bacaan doa Nisfu Syaban di atas, sahabat muslim juga dapat membaca beberapa doa berikut ini.

1. Membaca syahadat

Syahadat adalah kalimat yang mulia dan baik dibaca kapan pun terutama di malam Nisfu Syaban.
Pada malam itu, bacalah dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya.

Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan:

وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة، وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه، بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة "لا إله إلا الله محمد رسول الله".

“Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”


2. Membaca sholawat

Bulan Syaban disebut juga sebagai bulan sholawat karena dianjurkannya membaca sholawat.

3. Membaca Istighfar

Istighfar ini merupakan istighfar terbaik. Rasulullah menyebutnya sayyidul istighfar. Imam Bukhari menyebutnya istighfar yang paling utama.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

Artinya: Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasan-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku.

Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.
 
Anda juga dapat membaca Istighfar berikut yang sering dibaca Rasulullah. Bahkan dalam riwayat Tirmidzi dan Abu Daud, Umar bin Khattab menghitung dalam sebuah majlis Rasulullah mengucapkan istighfar ini seratus kali.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ تَوَّابُ رَحِيْمٌ

Artinya: Ya Allah ampuni aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha penerima taubat dan maha penyayang.

Zikir Istighfar

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيْمِ

Artinya: Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.

4. Membaca doa memohon ampunan

Berikut ini doa memohon ampunan atas banyak dosa dan kezaliman yang pernah diperbuat.


اَللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِيْ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

“Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dengan banyak kezaliman. Tidak ada seorang pun yang mampu mengampuni dosa selain Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu. Sungguh! Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(Doa ini diambil dari HR. Al-Bukhari dalam Shahihnya no. 834 dan Muslim dalam Shahihnya no. 2705.)

Berikut bacaan doa memohon ampunan atas semua dosa besar dan dosa kecil.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ كُلَّهُ دِقَّهُ، وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ

“Ya Allah ampunilah semua dosaku, yang kecil maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, yang terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi. (HR. Muslim no. 483 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu.)

5. Membaca doa takdir baik

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الجَنَّةَ وَمَا قرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَولٍ أَوْ عَمَلٍ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مَنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ ، وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا

Allohumma inni as-aluka minal khoiri kullihi ‘aajilih wa aajilih, maa ‘alimtu minhu wa maa lam a’lam. Wa a’udzu bika minasy syarri kullihi ‘aajilih wa aajilih maa ‘alimtu minhu wa maa lam a’lam. Allohumma inni as-aluka min khoiri maa sa-alaka ‘abduka wa nabiyyuk muhammadun shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Wa a’udzu bika min syarri maa ‘aadza bihi ‘abduka wa nabiyyuk. Allohumma inni as-alukal jannah wa maa qorroba ilaihaa min qoulin aw ‘amal. Wa ‘audzu bika minan naari wa maa qorroba ilaihaa min qoulin aw ‘amal. Wa as-aluka an taj’ala kulla qodhoo-in qodhoitahu lii khoiroo.

Artinya: ”Ya Allah, aku memohon kepada-Mu semua kebaikan yang disegerakan maupun yang ditunda, apa yang aku ketahui maupun tidak aku ketahui. Aku berlindung kepada-Mu dari semua keburukan, baik yang disegerakan maupun yang ditunda, yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui.”

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu dari kebaikan apa yang diminta oleh hamba dan Nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari apa yang diminta perlindungan oleh hamba dan nabi-Mu.”

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan maupun perbuatan.

Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan atau perbuatan. Dan aku memohon kepada-Mu semua takdir yang Engkau tentukan baik untukku.” (HR. Ibnu Majah).

 

***

 

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah