Apa Itu Malam Nisfu Syaban?

- 24 Februari 2024, 05:50 WIB
pembahasan niat dan tata cara puasa Nisfu Syaban tahun 2024 lengkap bacaan dan artinya dengan hal-hal yang dikecualikan.
pembahasan niat dan tata cara puasa Nisfu Syaban tahun 2024 lengkap bacaan dan artinya dengan hal-hal yang dikecualikan. /tangkap layar

Portal Pati - Malam Nisfu Sya’ban dipercaya sebagai saat yang istimewa, di mana Allah SWT membuka 300 pintu rahmat dan ampunan bagi umat manusia. Hal ini ditegaskan dalam hadits Abu Hurairah RA, di mana Rasulullah SAW menerima wahyu dari Jibril.

“Jibril telah datang kepadaku pada malam Nisfu Sya’ban lalu berkata, ‘Wahai Muhammad, pada malam ini dibuka pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat, oleh karena itu, bangunlah dan dirikanlah sholat, serta angkatlah kepalamu dan kedua tanganmu ke langit (Berdo’a).'”

Baca Juga: Berapa Hari Lagi Nisfu Syaban 2024? Simak Jadwal dan Amalan Malam Nisfu Sya'ban 1445H

Dalam konteks ini, Nabi bertanya tentang makna malam tersebut, dan Jibril menjelaskan bahwa pada malam itu dibuka 300 pintu rahmat dan pintu ampunan, di mana Allah akan mengampuni dosa seluruh umat yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Namun, ada beberapa kelompok yang tidak akan diampuni, antara lain ahli sihir, tukang ramal, orang yang suka bermusuhan, orang yang suka mengadu domba, pemabuk, orang yang durhaka pada kedua orang tuanya, dan orang yang memutuskan silaturahim.

Mengamalkan ibadah pada malam Nisfu Sya’ban menjadi anjuran bagi umat muslim, seperti memperbanyak do’a, membaca dua kalimat syahadat, dan memperbanyak istighfar. Do’a menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, sementara dua kalimat syahadat menjadi ekspresi pengakuan kebesaran Allah dan pengagungan kepada Nabi Muhammad SAW. Membaca istighfar pada malam Nisfu Sya’ban menjadi momen yang tepat untuk meminta ampunan atas segala dosa yang telah dilakukan.

Baca Juga: Kapan Puasa Ramadhan 2024? Ini Awal Puasa Ramadhan Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah

Selain mendapat pahala, amalan-amalan ini juga dihubungkan dengan peningkatan ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Sebagai kebiasaan Nabi Muhammad SAW ketika memasuki bulan Syaban, melaksanakan ibadah-ibadah tersebut diharapkan dapat membawa berkah dan rahmat dalam menghadapi bulan suci Ramadan.

Allahumma bariklana fi sya’ban wa balligna Ramadhan. Semoga amalan kita diterima dan kita diberkahi di bulan yang penuh keberkahan ini.

***

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah