Karya Giovanni itu kemudian dipelajari oleh dokter asal Amerika Serikat, Jacob Mendez Da Costa, paada 1858. Jacob menemukan tentang deskripsi kanker mikroskopis yang tidak memungkinkan tertuang di buku milik Giovanni.
Dia pun melakukan evaluasi mikroskopis pertama terhadap adenokarsinoma (yang kini disebut kanker pankreas), dan mengidentifikasinya sebagai penyakit.
Sejak 1960-an, tingkat kelangsungan hidup pengidap kanker pankreas cenderung stagnan. Hingga saat ini, kanker pankreas menjadi momok yang mengerikan dan dipandang sebagai penyebab kematian akibat kanker tertinggi keempat di dunia.
Untuk itu, Hari Kanker Pankreas Sedunia dicetuskan demi mendorong seluruh kalangan untuk membantu dan menyebarkan informasi tentang kanker pankreas, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat di seluruh dunia tentang upaya pencegahan dan pengobatannya.
Sampai sekarang, enam benua, 30 negara, dan berbagai organisasi kesehatan telah berkolaborasi untuk mendorong kesadaran akan faktor risiko, gejala, dan pengobatan terhadap kanker pankreas.
Baca Juga: Cari Tahu! 3 Efek Samping Makan Kembang Kol, Salah Satunya Bisa Bikin Perut Kembung
Tema Hari Kanker Pankreas Sedunia 2023
Tahun ini, Hari Kanker Pankreas Sedunia mengangkat tema 'Hello Pancreas' atau 'Halo Pankreas'.