Ketahui Ini 13 Macam Ibadah Puasa dalam Islam: Ada Puasa Wajib dan Sunnah

- 24 Februari 2024, 04:30 WIB
Penggambaran Puasa
Penggambaran Puasa /Freepik

Portal Pati - Ketahui Ini 12 Macam Ibadah Puasa dalam Islam: Ada Puasa Wajib dan Sunnah.

Tahukah kamu? Selain saat Ramadan, umat Islam juga bisa berpuasa pada bulan-bulan atau hari-hari tertentu, lho. Yuk, ketahui jenis-jenis puasa wajib dan sunnah salam Islam!

Puasa adalah salah satu rukun Islam yang menjadi perayaan tersendiri karena setiap umat Muslim memiliki satu bulan penuh yang didedikasikan untuk menunaikan ibadah ini. Pada dasarnya, ibadah puasa dilakukan dengan menahan hawa nafsu dari terbit matahari sampai tenggelam matahari.

Baca Juga: Berapa Hari Lagi Nisfu Syaban 2024? Simak Jadwal dan Amalan Malam Nisfu Sya'ban 1445H

Puasa sendiri dimaksudkan untuk mengingatkan umat Islam untuk bersyukur atas apa yang dimilikinya. Dengan berpuasa, seseorang akan berusaha untuk menahan emosinya dan berpikiran jernih saat menjalani hari.

Karena manfaatnya yang istimewa, puasa menjadi salah satu ibadah yang juga dianjurkan sebagai ibadah sunnah. Ketahui dan tunaikan jenis-jenis puasa selain puasa Ramadan untuk ibadah yang lebih maksimal

Baca Juga: Kapan Puasa Ramadhan 2024? Ini Awal Puasa Ramadhan Menurut Pemerintah dan Muhammadiyah

Macam-Macam Puasa Wajib

Seperti dengan namanya, puasa wajib merupakan puasa yang harus dijalankan oleh semua umat Islam. Jika umat Islam melakukannya maka mereka akan mendapatkan pahala, sedangkan jika tidak melakukannya maka akan mendapat dosa.

Puasa berhukumnya wajib terbagi menjadi tiga jenis, simak penjelasannya berikut ini.

1. Puasa Ramadan

Puasa Ramadan merupakan jenis puasa paling umum karena merupakan puasa wajib selama sebulan penuh pada bulan Ramadan bagi setiap umat Islam yang sudah baligh. Perintah melaksanakan ibadah puasa pada bulan suci Ramadan disampaikan dalam Al-Qur’an surat Al-baqarah ayat 183.

Bulan Ramadan identik dengan suasana yang tidak didapatkan di bulan-bulan lainnya. Mulai dari suasana sahur maupun buka bersama, tarawih, hingga serunya takbiran di akhir bulan Ramadan dalam rangka menyambut hari lebaran.

Niat Puasa Ramadan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta'âla.
Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta'ala."

2. Puasa Nazar

Jenis kedua dari puasa wajib adalah puasa nazar. Puasa jenis ini adalah puasa yang dijanjikan oleh diri sendiri ketika meniatkan suatu hajat. Ketika hajat itu tercapai, maka wajib hukumnya bagi yang berjanji untuk menunaikan puasanya.

Bagi Muslim yang tidak sanggup membayar puasa nazarnya, ada alternatif untuk membayarnya. Puasa bisa digantikan dengan memberi makan ke 10 orang miskin, memerdekakan 1 orang budak, atau memberi sebuah pakaian kepada 10 orang miskin.

Niat Puasa Nazar

نَوَيْتُ صَوْمَ النَّذَرِ لِلّٰهِ تَعَالىَ

Nawaitu shaumannadzri lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Saya berniat puasa nazar karena Allah ta’âlâ.”

3. Puasa Denda atau Kafarat

Jenis terakhir dari puasa wajib adalah puasa denda, yakni puasa yang dilakukan setelah seorang Muslim bermaksiat atau berdosa. Dalam kata lain, puasa ini adalah penebusan atas pelanggaaran yang dilakukan.

Jumlah puasa yang harus ditunaikan beragam, tergantung pelanggaran yang dilakukan. Bahkan, ada yang jumlahnya mencapai puasa sebanyak 60 hari berturut-turut.

Niat Puasa Kafarat

نوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ لِكَفَارَةِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma gadin likafarati fardhon lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa esok hari untuk menunaikan kafarat (dalam hati menyebutkan puasa kafaratnya) fardhu karena Allah Ta'ala,"

4. Puasa Qadha

Puasa qadha merupakan pengganti puasa Ramadan bagi yang sudah baligh namun berhalangan. Karena menggantikan puasa wajib, maka hukum puasa qadha adalah wajib dilunasi sebleum bertemu Ramadan berikutnya. Bagaimana pun, Muslimin/Muslimat yang tidak dapat membayar utang puasanya karena alasan kesehatan atau usia dapat membayarnya dengan Fidyah.

Niat Puasa Qadha

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Macam-Macam Puasa Sunnah

Puasa sunnah adalah puasa yang tidak wajib dilakukan oleh umat Islam. Jika orang Islam melakukannya, maka dia akan mendapatkan pahala sedangkan jika dia tidak melakukannya maka dia tidak mendapatkan dosa. Puasa sunnah memiliki beberapa jenis diantaranya sebagai berikut.

5. Puasa Syawal

Jenis puasa pertama dari puasa sunnah adalah puasa Syawal. Syawal sendiri adalah nama bulan setelah bulan Ramadhan. Puasa Syawal adalah berpuasa selama enam hari di bulan Syawal. Puasa ini bisa dilakukan secara berurutan dimulai dari hari kedua syawal ataupun bisa dilakukan secara tidak berurutan.

Niat Puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَةِ سِتَةٍ مِنْ شَوَالٍ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati sittatin min syawwâlin lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku niat puasa sunah Syawal di esok hari karena Allah swt.”

6. Puasa Arafah

Puasa arafah adalah jenis puasa sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji. Sedangkan bagi umat Islam yang sedang berhaji, tidak ada keutamaan untuk puasa pada hari arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah.

Menurut hadits riwayat Muslim, puasa arafah sendiri mempunyai keistimewaan bagi pelaksananya, yaitu akan dihapuskan dosa-dosanya selama dua tahun (1 tahun ke belakang dan 1 tahun yang akan datang)

Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

7. Puasa Tarwiyah

Seperti puasa Arafah, puasa Tarwiyah termasuk puasa di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah yang diutamakan. Tepatnya, puasa Tarwiyah jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah. Puasa Tarwiyah sangat dianjurkan karena menurut hadits, puasa di hari ini dapat menghapuskan dosa sepanjang tahun yang telah lalu.

Istilah tarwiyah sendiri berasal dari kata tarawwa yang berarti membawa bekal air. Hal tersebut karena pada hari itu, para jamaah haji membawa banyak bekal air zam-zam untuk persiapan arafah dan menuju Mina.

Niat Puasa Tarwiyah

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

8. Puasa Senin dan Kamis

Jenis puasa satu ini juga merupakan puasa sunnah terpopuler. Puasa senin kamis berawal ketika Nabi Muhammad SAW memerintah umatnya untuk senantiasa berpuasa di hari-hari tersebut karena hari senin merupakan hari kelahiran beliau, sedangkan hari kamis adalah hari pertama kali Al-Qur’an diturunkan.

Salah satu keutamaan berpuasa di hari Senin dan Kamis adalah karena kedua hari tersebut adalah hari terbukanya pintu surga. Pernyataan tersebut berada dalam hadits riwayat Muslim yang juga mengungkapkan bahwa (di hari tersebut) dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan.

Niat puasa hari Senin:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi tana’ala.
Artinya: "Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala."

Niat puasa hari Kamis:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi tana’ala.
Artinya: "Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala."

9. Puasa Daud

Jenis puasa ini merupakan puasa unik karena pasalnya puasa Daud adalah puasa yang dilakukan secara selang-seling (sehari puasa, sehari tidak). Puasa Daud bertujuan untuk meneladani puasanya Nabi Daud AS.

Puasa jenis ini juga ternyata sangat disukai Allah SWT. Puasa Daud dapat dilakukan pada hari apa saja termasuk hari Jumat. Namun, hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa tetap harus dihindari. Beberapa hari tersebut di antaranya adalah 1 Syawal, 10 Dzulhijjah, dan hari Tasyrik (11–13 Dzulhijjah).

Niat Puasa Daud

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سَنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma dâwuda lillahi ta'âlâ
Artinya: "Aku niat puasa Daud esok hari, sunnah karena Allah Ta'ala."

10. Puasa Tasu'a

Memulai tahun hijriyah bisa dilakukan dengan menunaikan puasa sunnah di bulan Muharram. Salah satu puasa bulan muharram yang bisa kamu lakukan adalah puasa Tasu'a.

Niat Puasa Tasu'a

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tasu'a sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat berpuasa sunnah Tasu'a, sunnah karena Allah Ta'ala."

11. Puasa ‘Asyura

Bulan Muharram adalah bulan yang disunnahkan untuk memperbanyak puasa, boleh di awal bulan, pertengahan, ataupun di akhir. Namun, puasa paling utama adalah pada hari Asyura yakni tanggal sepuluh pada bulan Muharram.

Puasa ini dikenal dengan istilah Yaumu Asyura yang artinya hari pada tanggal kesepuluh bulan Muharram.

Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati 'Asyura lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat berpuasa sunnah Asyura karena Allah Ta'ala."

12. Puasa Ayyamul Bidh

Umat Islam disunnahkan berpuasa minimal tiga kali dalam sebulan. Namun puasa lebih utama dilakukan pada ayyamul bidh, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 dalam bulan Hijriyah atau bulan pada kalender Islam.

Ayyamul bidh sendiri mempunyai arti hari putih karena pada malam-malam tersebut bulan purnama bersinar dengan sinar rembulannya yang putih.

Niat Puasa Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma Ayyaamal Bidh sunnatan lillaahi Ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah ta'ala."

13. Puasa Sya’ban (Nisfu Sya’ban)

Tidak hanya bulan Ramadhan yang mempunyai keistimewaan, bulan Sya’ban juga memiliki keistimewaan tersendiri. Pada bulan Sya’ban, umat Islam dianjurkan agar mencari pahala sebanyak-banyaknya. Salah satunya adalah dengan melakukan puasa pada pertengahan bulan alias pada saat Nisfu Sya’ban.

Niat Puasa Syaban

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnati Sya'bana lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syaban esok hari karena Allah Ta'ala."

Nah itu dia jenis-jenis puasa dalam Islam. Semoga informasi diatas berguna untuk kamu yang ingin berpuasa. Selamat berpuasa dan menabung pahala!

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah