8 Ayat Al-Quran Tentang Cinta dan Kasih Syang yang Membuat Hati Tersentuh, Maknanya Indah!

- 12 Mei 2024, 09:32 WIB
Ilustrasi membaca ayat-ayat Al quran sebelum tidur
Ilustrasi membaca ayat-ayat Al quran sebelum tidur /pexels.com/RDNE Stock project

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Surat Al-Anfal ayat 2

Surat Al-Anfal ayat 2 adalah salah satu ayat Alquran tentang mencintai diri sendiri, di mana ketika seorang hamba meyakini Allah maka akan tercipta iman dan rasa cinta dalam dirinya. Dia pun akan merasakan cinta dan keyakinan terhadap diri sendiri karena Allah. Bunyi ayatnya adalah sebagai berikut:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ

Innamal-mu’minūnal-lażīna iżā żukirallāhu wajilat qulūbuhum wa iżā tuliyat ‘alaihim āyātuhū zādathum īmānaw wa ‘alā rabbihim yatawakkalūn(a).

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal.”

Surat Al Baqarah ayat 25

Surat Al Baqarah ayat 25 adalah ayat Alquran tentang cinta sesama manusia. Ayat ini menerangkan bahwa kelak orang-orang yang berbuat baik kepada sesama akan menjadi penghuni surga. Adapun ayatnya sebagai berikut:

وَبَشِّرِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۗ كُلَّمَا رُزِقُوْا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوْا هٰذَا الَّذِيْ رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَاُتُوْا بِهٖ مُتَشَابِهًا ۗوَلَهُمْ فِيْهَآ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّهُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

Wa basysyiril-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti anna lahum jannātin tajrī min taḥtihal- anhār(u), kullamā ruziqū minhā min ṡamaratir rizqā(n), qālū hāżal-lażī ruziqnā min qablu wa utū bihī mutasyābihā(n), wa lahum fīhā azwājum muṭahharatuw wa hum fīhā khālidūn(a).

Halaman:

Editor: Uswatun Khasanah


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah