Hal yang berikutnya adalah terkait dengan hati-hati dalam mengelola utang luar negeri.
Selain itu, hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penghematan belanja pegawai dan anggaran.
Hal ini sebaiknya dialihkan untuk memberikan stimulus di sektor usaha kecil dan menengah lalu juga digitalisasi perizinan.
Berikutnya adalah kelola kebijakan subsidi agar tidak memberatkan APBN.
"Jadi semuanya harus dilihat secara makro pemirsa jangan apa-apa diberikan subsidi, subsidi, dan subsidi sehingga APBN Negara Indonesia ini bisa begitu berat bisa menjadi beban dan ini bisa berdampak negatif bagi ekonomi negara," Ujar Aulia.
Berbicara soal utang luar negeri yang seringkali dibahas, utang luar negeri Indonesia sangat tinggi bahkan sangat besar.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah utang luar negeri Indonesia Per Mei 2022 adalah 463 Milyar Dollar Amerika Serikat
Angka ini terus mengalami penurunan alias Indonesia ini berarti sudah bisa atau tetap masih mampu membayarkan.
Berbicara utang luar negeri Indonesia maka kita berbicara bukan hanya utang pemerintah karena utang luar negeri Indonesia itu terdiri dari tiga utang luar negeri pemerintah, utang luar negeri bank sentral, dan juga utang luar negeri swasta.