Sejarah Lengkap Isra Mi'raj: Hari-hari Penuh Duka Muhammad SAW hingga Negosiasi Sholat 5 Waktu

- 7 Februari 2024, 16:54 WIB
Background untuk Isra Mi'ra
Background untuk Isra Mi'ra /

2. Penolakan di Thaif

Karena tekanan dan penghinaan orang-orang Quraisy kian gencar, Nabi Muhammad melakukan perjalanan ke Thaif. Nabi menaruh harapan semoga kaum Tsaqif yang menduduki wilayah Thaif yang amat subur dengan udara sejuk itu mau menerima agama Allah SWT.

Namun, harapan tersebut sirna. Penduduk Thaif ternyata amat bengis, mereka menolak kedatangan Nabi Muhammad, dakwahnya ditolak dengan kasar.

Orang-orang Thaif pun mengusir Nabi dengan kasar, bahkan dilempari dengan batu. Nabi segera menghindari mereka, berlindung di bawah pohon anggur milik Uthbah dan Syaibah.

Kaki beliau mengucurkan darah sehingga melengket di sandalnya karena darah yang mengering. Menghadapi penghinaan yang teramat keras, Nabi tidak mengutuk mereka, bahkan beliau menyampaikan do'a: "Wahai Tuhanku, tunjukilah kaumku, karena sesungguhnya mereka belum mengetahui". Di tempat itu, beliau menengadah ke langit dan do'a yang artinya:

"Wahai Allah Tuhanku, kepada-Mu aku mengadukan kelemahan diriku, kekurangan daya upayaku dan kehinaanku dihadapan sesama manusia. Wahai Allah Yang Maha Kasih dari segala kasih, Engkau adalah pelindung orang-orang yang lemah dan teraniaya. Engkau adalah pelindungku. Tuhanku, kepada siapa Engkau serahkan diriku? Apakah kepada orang jauh yang membenciku atau kepada musuh yang menguasai diriku. Tetapi asal Kau tidak murka padaku, aku tidak peduli semua itu. Rahmat dan karunia-Mu lebih luas bagiku, aku berlindung dengan cahaya-Mu yang menerangi segala kegelapan, yang karenanya membawa kebahagiaan bagi dunia dan akhirat, daripada murka-Mu yang akan Kau timpakan kepadaku. Engkaulah yang berhak menegurku sehingga Engkau meridhaiku. tiada daya dan upaya kecuali dari-Mu". (Muhammad Husen Haikal, Hayatu Muhammad, hal 187).

Persiapan Memandang Allah

Sebelum perjalanan Isra Mi'raj, Allah terlebih dahulu menyiapkan sebuah peristiwa spiritual bagi Nabi Muhammad. Melansir Jurnal At-Tafkir berjudul "Historitas dan Rasionalitas Isra Mi'raj" dikisahkan pada suatu malam, Malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil turun ke bumi, menghampiri Nabi Muhammad. Dengan secepat kilat, ketiga malaikat itu langsung membawa Nabi ke
sumur Zamzam di dekat Kak'bah dengan penuh kesantunan dan kelembutan.

Mereka memohon kepada Nabi agar berkenan menelentangkan tubuh demi mempermudah "ritual" pembelahan dada, yang akan dilakukan sebagai persiapan lahir-batin demi menjelajahi alam semesta yang tak pernah dialami oleh satupun makhluk di alam dunia (Al- Hasaniy, n.d., 133).

Tak lama Mikail langsung membawakan wadah terbuat dari emas berisi Air Zamzam yang diminta Jibril. Dengan penuh khidmah, Jibril membasuh hati dan dada Nabi menggunakan air zamzam dalam wadah emas tersebut.

Halaman:

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah