Waktu dan Tata Cara Salat Safar
Lantas, kapan sih baiknya salat safar, apa perlu waktu khsusu seperti pagi, malam atau siang hari?
Menurut Imam Nawawi, salat safar hanya disunnahkan bagi orang-orang yang hendak bepergian, dan boleh dilakukan di waktu apa pun. Artinya, ia boleh melakukan di malam hari maupun siang hari. Untuk jumlah rekaatnya, dua rekaat seperti halnya dilakukan Nabi.
Nah, Tata cara salat safar sebenarnya tidak jauh berbeda dengan shalat sunnah lainnya. Ketentuannya sama dengan ketentuan shalat sunnah pada umumnya.
Salat safar juga mempunyai syarat dan rukun yang harus dipenuh:
- Wudu
- Menutup aurat
- Niat salat safar
- dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam,
- membaca al-Fatihah, ruku’, i’tidal, sujud, dan lainnya seperti gerakan salat lainnya
- Sedangkan lafal niatnya adalah sebagai berikut:
Niat Salat Safar
Ushalliî sunnatas safari rak’ataini lillâhi ta’âla. Artinya, “Saya niat shalat sunnah perjalanan dua rakaat karena Allah ta’âla.”
Menurut Imam Nawawi dalam kitab Majmu’ Syarhil Muhadzdzab, praktik yang dianjurkan pada rakaat pertama membaca surat Al-Kafirun setelah membaca surat Al-Fatihah, dan untuk rakaat kedua membaca surat Al-Ikhlas setelah membaca Al-Fatihah.
Setelahnya, bisa membaca doa-doa kita. Doa-doa agar harapan kita dikabulkan, serta perjalanan kita aman dan berkah senantiasa dilindungi-Nya.