وَإِذَا مَسَّ الإِنسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنبِهِ أَو قَاعِدًا أَو قَائِماً فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إلَى ضُرِّ مَسَّهُ كَذلِكَ زُيِّنَ لِلمُسْفِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya: “Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Yunus; 12)
Jamaah Jum’at yang dirahmati Alloh…
Mestinya, kapanpun, dan di manapun kita berada, kita harus selalu ingat dan mendekatkan diri kepada-Nya. Di masjid, di pasar, di kantor, atau di manapun kita berada, kita harus selalu ingat Alloh. Dalam kondisi susah, senang, sedih, dan gembira, kita harus selalu mengingat Alloh. Firman Alloh dalam Al-Qur’an menyebutkan:
فَإِذَا قَضَيتُمُ الصَّلَاةَ فَاذكُرُوا اللهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ
Artinya: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), ingatlah Alloh di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.” (QS. An-Nisa’; 103)
Bahkan, kita harus lebih meningkatkan nilai ketakwaan dan ingat kita kepada Alloh di saat bahagia dan lapang. Karena, dengan mengingat Alloh di saat lapang, Alloh akan mengingat (menolong) kita di saat kita susah dan sempit.
Rasulallah Saw bersabda: