Arti Fidyah Puasa dan Kriteria Orang yang Boleh Menunaikannya

- 6 April 2024, 15:05 WIB
Arti Fidyah Puasa dan Kriteria Orang yang Boleh Menunaikannya
Arti Fidyah Puasa dan Kriteria Orang yang Boleh Menunaikannya /

Wajib difidyahi: orang yang meninggal dengan atau tanpa uzur tetapi sebenarnya memiliki waktu untuk membayar qadha.

Ahli waris sebenarnya dapat memilih dua pilihan; qadha atau fidyah. Jika memilih membayar fidyah, maka ditunaikan sesuai dengan jumlah puasa yang ditinggalkan.

Adapun biaya fidyah diperoleh dari harta peninggalan orang yang sudah meninggal tersebut. Jika harta tidak cukup, maka ahli waris tidak wajib berfidyah dan dapat menggantinya dengan qadha.

5. Orang yang Mengakhirkan Qadha Puasa Ramadan

Jika seseorang memiliki hutang puasa dan menunda-nunda untuk mengqadha, maka wajib berfidyah. Sebab, jika puasa tidak segera mengqadha hingga Ramadan berikutnya, maka menjadi dosa.

Nah, fidyah ini wajib ditunaikan sebagai ganjaran atas keterlambatan qadha puasa Ramadhan tersebut.

Hal ini sesuai dengan penjelasan Syekh Jalaluddin al-Mahalli sebagaimana dikutip dari Baznas:

“Orang yang mengakhirkan qadha Ramadan padahal imkan (ada kesempatan), sekira ia mukim dan sehat, hingga masuk Ramadan yang lain, maka selain qadha ia wajib membayar satu mud makanan setiap hari puasa yang ditinggalkan. Orang tersebut berdosa seperti yang disebutkan al-Imam al-Nawawi dalam Syarh al-Muhadzab. Di dalam kitab tersebut, beliau juga menyebut bahwa satu mud makanan diwajibkan dengan masuknya bulan Ramadan. Adapun orang yang tidak imkan mengqadha, semisal ia senantiasa bepergian atau sakit hingga masuk Ramadan berikutnya, maka tidak ada kewajiban fidyah baginya dengan keterlambatan mengqadha. Sebab mengakhirkan puasa ada’ disebabkan uzur baginya adalah boleh, maka mengakhirkan qadha tentu lebih boleh”.

Cara Membayar Fidyah Puasa

Lalu, bagaimana cara membayar fidyah puasa?

Halaman:

Editor: Abdul Rosyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah